Video ini bukan merupakan bentuk dukungan untuk peperangan yang terjadi. Tapi untuk edukasi bahwa perang itu berdampak buruk dan kita wajib menjunjung tinggi perdamaian.
Sumber bisa pakai di sini: https://twitter.com/KyivIndependent/
"Setiap peperangan akan tercatat dalam sejarah. Dan mungkin perjuangan menjaga perdamaian ini akan dilupakan sejarah, tapi itu jauh lebih baik dari sebuah peperangan yang diingat sejarah."
Jika suatu negara perang, dampaknya sangat mengerikan. Bahkan bisa berdampak pada seluruh umat manusia. Semua sisi bisa terkena imbasnya. Seperti sosial, agama, pendidikan, budaya termasuk ekonomi.
Sebagai gambaran, kini saya akan share keadaan ekonomi Ukraina setelah berbulan-bulan diinvasi oleh Rusia.
Nilai mata uang Ukraina anjlok
Sejak Rusia memulai invasi Ukraina tanggal 24 Februari 2022 Jam 5 pagi waktu setempat, mata uang ukraina yaitu Hryvnia Ukrainian langsung anjlok. Tapi anjloknya ga banyak sih. Masih tergolong lumayan wajar. Yang tidak wajar itu malah terjadi di tanggal 21 Juli 2022. Yang tadinya 0,033 dolar, langsung terjun payung jadi 0,027 $.
Kalau dibandingkan dengan rupiah, yang tadinya 1 Hryvnia Rp. 507, langsung jadi Rp. 407. Turun 20 persenan. Termasuk gede nih. 20 persen loh.
Ekspor Ukraina
Untuk pendapatan Ukraina dari perdagangan, sejak pertama kali perang, juga menurun drsatis. Ya mau ga mau juga. Karena pemerintah harus fokus untuk bertahan. Kegiatan ekonomi dinomorduakan.
Di sisi lain, ekspornya juga terbatas karena banyak jalur ekspornya yang di tutup dan tempat-tempat produksi juga digempur oleh Rusia.
Bahkan menurut perkiraan Bank Dunia, lebih dari setengah perusahaan negara ditutup, sementara yang lain masih beroperasi, tetapi di bawah kapasitas normal. Ditutupnya Pelabuhan Perdagangan Laut Odesa (OMTP) juga telah memangkas sekitar 90% ekspor biji-bijian negara itu dan setengah dari total ekspornya.
Padahal, Ukraina itu lumbung gandumnya dunia loh. Ukraina itu pengekspor gandum terbesar di dunia. Bhkan kita juga kena imbasnya. Paling jelas kita rasakan kenaikan harga indomie kan.
Harga Indomie Bawang pada 30 Januari dan 12 Maret 2022 itu Rp 2.400 per bungkus. Tapi di 6 Juli dan 1 Agustus 2022 sudah menjadi Rp 2.700 per bungkus. (sumber di sini)
Kita yang jauh dari Ukraina dan ga ikut campur sama sekali, terkena imbasnya juga.
Sangat berbeda jauh dengan Rusia. Dalam 100 hari pertama perang, Rusia telah mengantongi pendapatan dari ekspor energi fosil sebesar €93 miliar atau sekitar Rp1,42 kuadriliun (kurs Rp15.322 per euro).
Kalkulator hp pasti E tuh kalo ngetik angka 1,42 kuadriliun.
Nanti kita bahas di video berikutnya: Kenapa Rusia bisa makin cuan ketika perang?
Oke. Sedangkan Ukraina, 100 hari pertams sejak perang, hanya memiliki pendapatan sebesar US$24,54 miliar atau sekitar Rp369,17 triliun (kurs Rp15.043 per US$). Dan yang lebih parah lagi, pendapatan mayoritasnya itu berasal dari hutang. Bukan dari perdagangan.
(gambar sumber pendapatan ukraina)
Dari sini kita bisa lihat, totalnya itu 24,5 Milliar dolar.
GDP / PDB
PDB adalah jumlah produk berupa barang dan jasa, yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di suatu negara (domestik) selama satu tahun.
Dan di sini, kita melihat bahwa PDB Ukraina di kuartal pertama bernilai -15,1. Sementara di quartal ke dua, semakin parah. Menjadi -37,2. (https://tradingeconomics.com/ukraine/gdp-growth-annual)
Ini menunjukkan bahwa produksi barang dan jasa di Ukraina benar-benar merosot yang akhirnya akan membuat pendapatan negara juga merosot.
Jika dalam 3 quartal terus minus berturut-turut, biasanya ekonomi suatu negara akan berantakan. Bisa-bisa bangkrut juga. Karena kegiatan pemerintahannya tidak bisa berjalan normal lagi. Pendapatannya terkendala.
Dan sejauh ini, Ukraina paling banyak menerima pendapatan untuk terus menjalankan pemerintahannya dengan berhutang.
Tingkat Inflasi
Akibat dari invasi Rusia, juga berpengaruh terhadap mata uang Ukraina. Mulai dari Februari 2022 sampai sekarang, inflasi Ukraina terus naik sampai di angka 24,6%. (Gambar Inflasi ukraina) https://tradingeconomics.com/ukraine/inflation-cpi
Itu artinya, harga-harga barang di Ukraina terus meningkat sampai 24,6%. Misal yang semula harganya 10.000, naik jadi 12.460.
Tapi ini masih jauh lebih baik dari pada inflasi di Argentina yang sudah mencapai 83%. (disini) Bahkan ada warga yang mencari pemasukan tambahan dengan menjadi pemulung dan menghabiskan 12 jam per hari (disini)
Mereka bingung karena semua harga bahan pokok pada naik.
Misal saja beras yang tadinya 10.000 naik menjadi 18.300. Hampir naik dua kali lipat. Mau ga mau warganya harus mendapatkan pemasukan tambahan agar bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.
Hutang Luar Negeri
Hebatnya, Ukraina bisa mengurangi utang luar negeri yang tadinya 129,713,000 dolar, di triwulan pertama 2022 ini menjadi 127,462,000 dolar. Untuk update di triwulan kedua, belum dipulikasikan.
Namun, BUMN gas milik Ukraina tidak bisa bayar utang yang hari terakhir penundaannya itu tanggal 26 Juli 2022. Nilainya $ 335 juta atau setara dengan Rp 5,02 triliun. (sumber di sini paragraf kedua).
Sebelumnya, BUMN gas itu sudah meminta penundaan bayar utang sampai 2 tahun ke belakang. Tapi sayangnya kreditur pada ga mau. Kalau aja ada 75% kreditur yang mau dibayar mundur, pasti bisa mundur juga bayarnya. Dan Ukraina bisa bernafas dulu.
Prediksinya, default ini akan membuat keadaan BUMN semakin rumit. Karena BUMN gas ini memiliki peran penting untuk ekonomi Ukraina di masa perang.
Belum lagi utang yang jatuh tempo di bulan Agustus sebesar US$ 20 miliar atau Rp 297 triliun. Tannggal 1 September juga ada. Sebesar 1 miliar dollar atau sekitar 1,5 triliun. (sumber di sini paragraf 2 dan 3)
Kesimpulan
Perang benar-benar berdampak buruk pada semua sisi. Sosial, ekonomi, pendidikan, agama, dan budaya. Jadi kami mengajak Anda agar selalu menjunjung tinggi perdamaian dan jangan pernah untuk menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
"Tidak ada masalah yang selesai dengan peperangan"
Saya, Maolana Akhsan.