Kok bisa? pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia tapi masyarakat Masih miskin saja?
pasti banyak di antara kita yang bertanya-tanya. Kenapa hal ini bisa terjadi?
Katanya pertumbuhan ekonominya sampai 27%. Yang mana pertumbuhan ini gak ada satupun provinsi di dunia yang bisa sampai 27%.
Kenapa itu bisa terjadi?
Sekarang akan saya coba jelaskan di sini. Pertumbuhan adalah pertumbuhan. bukan nilai total kekayaan. Di sini hanya pertumbuhan ekonomi saja.
Pertumbuhan ekonomi itu ya prosentasenya saja yang besar.
Misalnya sekarang aku memiliki pabrik penggilingan padi. Dalam sebulan biasanya Saya menghasilkan satu ton beras. Nah bulan depan saya menghasilkan 2 ton. Berarti pertumbuhan produksi saya itu 100%. Tapi nyatanya masih cuma 2 ton. Sangat sedikit.
Berbeda dengan mereka-mereka yang udah pada juragan besar. Mereka mungkin pertumbuhan produksinya hanya 1%. Tapi jumlah gilingannya itu dalam satu bulan 100 ton.
Nah bulan berikutnya dia hanya menghasilkan beras 105 ton. Angkla pertumbuhannya itu hanya lima persen. Sangat kecil.
Saya pertumbuhannya 100% tapi cuma 1 ton. Sementara dia, pertumbuhannya 5%. Tapi 5% nya itu 5 ton.
Sama seperti yang terjadi seperti di Maluku Utara. Misal tadinya di Maluku Utara PDB-nya itu hanya 1 triliun. Nah begitu ada nikel, melonjak 27%. Jadi 1,27T. Ini kan ga seberapa.
Bukan berarti dengan lonjakan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi kita langsung jadi kaya. Enggak seperti itu. Itu hanya prosentasenya saja.
-------
Terus yang kedua, kita sekarang sudah menjadi negara terkaya secara PPP (purchasing power parity) kita sudah nomor 7 di dunia.
Tapi apakah kita menjadi negara terkaya ke 7 di dunia?
Kalau negara kaya, Iya. Produk kita banyak tapi ketika produk kita banyak Apakah lantas masyarakatnya langsung Makmur? nggak juga.
Soalnya, patokan kemakmuran masyarakat iotu bukan hanya PDB atau kekayaan negara saja.
Sekarang kita bandingkan kekayaan kita dengan kekayaan Brunei Darussalam.
Negara Indonesia, itu jauh lebih kaya daripada Brunei Darussalam.
Tapi bagaimana kemakmuran rakyatnya? Rakyat Brunei Darussalam jauh lebih makmur daripada rakyat Indonesia?
Kenapa itu bisa terjadi?
Saya kasih perbandingan aja ya. Biar gampang.
PDB atau kekayaan Brunai Darussalam tahun 2021, itu hanya $14,01 miliar. Sementara, populasinya atau jumlah warganya, itu 441.532 orang.
Jika dibagi rata: 14.010.000.000 : 441.532 = $31.730. Jika dirupiahkan 15rb aja per dolar.
Per orang itu kebagian: Rp. 475,956,442.
Sekarang Indonesia.
Tahun 2021, PDB kita itu $1,186 triliun.
Sementara populasinya, itu 276,4 juta penduduk.
Jika dibagi rata, tiap orang itu hanya dapat $4.291 atau sekitar 66 jutaan.
Kekayaan kita jauh lebih banyak dari brunai, tapi kemakmuran kita, jauh di bawah Brunai.
Fakta lagi nih. Nilai subsidi BBM kita tahun 2022, itu jauh lebih banyak dari pada kekayaan negara Brunai. Sebegitunya.
Itu baru subsidi BBM aja. Belum subsidi pupuk dan subsidi-subsidi yang lain.
Kalau begitu Apakah sekarang sudah bisa dipahami?